Luar Jawa Pangsa Pasar Terbesar Kasur Karaban

  • Jan 23, 2019
  • karaban
  • BERITA

Desa Karaban di wilayah Kecamatan Gabus Pati Jateng merupakan sebuah desa penghasil kasur dari kapuk randu yang berkualitas. Selain menggunkan kapuk pilihan juga bentuk dan corak warnanya sangat menarik. Desa Karaban di kenal sebagai desa sentra penghasil produk kasur kapuk randu. Karena sebagian besar atau mayoritas warganya sebagai perajin atau pengusaha kasur kapuk. Dari kasur kapuk inilah sebagian besar penduduk Desa Karaban hidup dengan makmur.

Sebagian besar produk kasur kapuk dikirim ke berbagai kota di Kalimantan dan Sumatera. Bahkan sebagian lagi dikirim ke negara tetangga baik Malaysia dan Vietnam. Untuk harga mulai Rp.200 ribu hingga Rp.300 ribu per buah sesuai ukurannya. Kasur kapuk buatan perajin Desa Karaban Pati sangat diminati karena kapuknya empuk serta dapat menyesuaikan iklim. Demikian juga untuk membuat menarik berbagai corak warna yang menyolok dipakai sebagai kain luarnya.

Ahmad ridwan salah satu perajin bertutur jika setiap bulannya dia mampu mengirim sedikitnya 400 buah kasur kapuk ke Kalimantan. Keunikan kasur buatannya jika musim penghujan terasa hangat namun jika musim panas terasa agak dingin. Demikian juga kain lapisan luarnya dibuat bervariasi dengan warna dan gambar yang menarik. Sehingga konsumen sangat berminat. Untuk bahan baku sangat mudah karena kapuk randu banyak dijumpai di daerah Pati. Dari usahanya ini pihaknya melibatkan puluhan tenaga kerja yang ada di desanya. Usaha yang ditekuni bertahun-tahun dan turun- temurun ini mampu memberikan penghasilan puluhan juta per bulannnya

[caption id="attachment_327" align="alignleft" width="300"] Biji Randu ( klenteng)[/caption] Selain serat kapuk , kami juga menyediakan biji randu yang merupakan produk sampingan dari pengolahan kapuk randu. klenteng yang kami hasilkan  memiliki ciri Biji berwarna kehitaman, kandungan air 13%, 6% abu, 20% serat kasar, 6% lemak, 29% protein dan 20% karbohidrat, dengan tekstrur bulat dengan permukaan agak kasar pada salah satu sisinya (digunakan untuk menempel kapuk saat digunakan sebagai parasut saat proses penyebaran biji secara alami). Biji randu dapat diolah menjadi minyak nabati melalui proses pengepresan, minyak ini kemudian dimurnikan untuk dijadikan bahan baku minyak goreng, kosmetik, dan bahan baku industri lainnya, sedangkan ampas setelah pengepresan  berupa padatan kering yang biasa disebut bungkil juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, dan dapat pula dijadikan campuran pakan ternak, karena masih memiliki kandungan karbohidrat protein dan lemak yang cukup tinggi.